Halo SOBAT!
Sudah sampai di
pertemuan ke-3 nih di mata kuliah Psikologi Industri.
Beberapa kurun waktu terakhir ini,
kinerja saya sangat menurun, melakukan apapun jadi lambat.
Ini tidak bisa dibiarkan, perlu ada
Reprograming diri.
Kesuksesan tidak akan bisa saya raih jika
diri ini tidak terprogram dengan baik. Maka dari itu perlu dilakukan planning untuk meraih kesuksesan di masa
depan tersebut.
Nah di pertemuan
ke-3 ini Pak Seta membahas IDP
(Individual Development Plan), pas banget SOBAT. Hehehe
“The Only Way to Predict The Future is To
Create it”
Itulah kalimat
pembuka dari presentasi Beliau yang berarti “Satu-satunya cara untuk
memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya”.
Dengan kata
lain, kita bisa tau masa depan kita seperti apa ya hanya dengan menciptakan
mimpi kita itu sendiri mau jadi apa di masa depan.
Karena “Your Thoughts Create Your Future”, Pikiran
mu itu membentuk Masa Depanmu. So, kalo kita tidak memikirkan bagaimana masa
depan kita, mau jadi apa kita nanti yaudah semuanya akan berantakan. Secanggih
apapun Pesawat, kalo Pilotnya tidak tau tujuannya, Pesawat itu tidak akan bergerak. Maka dari itu, mari kita tentukan tujuan kita sekarang.
Nah IDP ini dapat menjadi sebuah Alat yang
sangat membantu untuk menyusun rencana-rencana kita di masa depan.
Apa sih IDP itu?
- Sebuah rencana yang tertulis yang menunjukkan tujuan dari karir Anda yang akan di capai dan langkah apa yang akan Anda ambil untuk meraih tujuan itu.
- Sebuah alat yang dapat Anda gunakan untuk mengidentifikasi, mengorganisir dan merencanakan karir Anda
- Sebuah alat untuk menciptakan rencana pribadi yang memberikan refleksi terbaik dari aspirasi karir Anda.
Mengapa harus
punya IDP?
- Untuk memfokuskan usaha yg Anda lakukan hanya kepada bidang ahli Anda dan untuk mengidentifikasi tujuan tugas individu
- Digunakan sebagai sebuah alat komunikasi, pengembangan dan perencanaan.
- Untuk membantu dalam pencarian dana seperti beasiswa, biaya training dll. Beberapa departemen meminta sebuah IDP sebagai bagian dari program pengembangan profesional mereka.
- To serve as your career action plan for skill building, professional development and career management.
Dibawah ini adalah cara untuk mengisi Form IDP.
Dan berikut adalah Form untuk Pengisian IDPnya.
Oke, sekarang mari kita simak review saya mengenai People Management berikut ini.
Sebelum membahas mengenai People Management, Pak Seta menerangkan sedikit mengenai Leadership.
Apa saja Kompetensi dari
seorang leader itu?
Untuk menjadi
leader, keempat hal tersebut harus Anda kuasai.
Sebelum berkecimpung dalam People Management, Anda harus mengusai self management terlebih dahulu. Kalian tidak
akan bisa mengatur orang jika kalian tidak bisa mengatur diri sendiri.
Untuk menguasai
Self Management, yang harus Anda kuasai adalah
- Be Knowledge
- Learn the bussiness (Contohnya pemahaman bisnis di bidang Jasa dan produk itu sama effortnya)
- Have the right mental top
- Be professional than emotional (Biasakan Anda Sabar)
- Be change agent (Jadilah Agen perubah)
- Things to change than appraisal systems
- Be a mentor Konsult and assist ( mendampingi ) Anda
- Be a trainer
- Be a fearless
- Be an organizational person
Apa saja yang
harus Anda ketahui tentang People Management?
Anda harus mulai
mengetahui bagaimana Anda mencari kandidat/orang yang tepat bagi organisasi dan
pekerjaannya. Dan Anda sebagai manager nantinya akan mewawancarai kandidat yang
akan bekerja di departemen Anda walaupun Anda bukan orang HR, dan Anda harus
tau apa yang Anda butuhkan dan Anda harus bisa komunikasikan kepada orang HR, dan
anda harus bisa melakukan seleksi yang baik itu seperti apa. Dan disini masalah
teknikal yang dihadapi bukan lagi tugas Anda sebagai manager, ketika Anda sudah
di posisi manager berarti yang Anda hadapi adalah mengenai pengelolaan sumber
daya manusianya.
Contohnya adalah
bagaimana Anda mencari seorang engineer untuk perusahaan Oil and Gas, dan Anda
sebagai manager di perusahaan itu Anda harus tau, enggineer yang sesuai
kebutuhan Anda itu seperti apa dan mencarinya dimana. Dan penting bagi Anda
sebagai manager untuk mengetahui tipe management perusahaan Anda agar mendapat performance
yang Anda inginkan.
Bedakan dengan yang
namanya departemen, Anda melakukan fungsi Human Resource Management, Anda
dapatkan Fungsi itu bukan departemennya, departemennya hanya menjalankan fungsi
administratif.
Bawahan Anda,
Anda yang kelola sendiri, tidak mungkin orang HR departemen kenal bawahan Anda
dan tau kelakuan bawahan Anda, yang tahu dan bisa mengembangkan orang itu
adalah Anda sendiri. Jangan selalu diserahkan ke HR, karena ini bukan tanggung
jawab HR departemen, mereka hanya menjalankan fungsi administratif bukan
pengembangan, yang mengembangkan tim Anda adalah Anda sendiri.
Anda bisa
menyimpulkan skill atau keterampilan apa saja yang dibutuhkan di departemen
Anda.
Anda harus bisa
membagi tugas-tugas Anda kepada level yang mengikuti atau kepada tim Anda. Karena
tugas Anda sebagai manager adalah membagi-bagi perkerjaan kepada tim atau regu
Anda.
Sebagai manager
biasakan morning briefing, Anda datang lebih awal, tunjukkan Anda punya etika. Pada
morning brieving tersebut Anda lakukan evaluasi mengenai kegiatan kemarin atau
membicarakan planning untuk hari ini dll. Sebagai manager Anda harus bisa
melakukan itu.
Usahakan sebelum Anda melakukan perjalanan seperti bertemu
dengan klien dan lain sebagainya, Anda lakukan morning briefing terlebih
dahulu. Dan ketika Anda pulang sempatkan untuk bertemu dengan tim Anda, itu bisa
menyemangati tim Anda dan menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap tim Anda.
Anda coba
mendescribe karir di tempat Anda, setelah Anda memahami karir Anda coba
komunikasikan kepada tim Anda. Jangan takut tim Anda lebih hebat dari Anda “Pemimpin yang baik adalah bagaimana anak
buahnya atau timnya jauh lebih hebat dari pemimpinnya”. Yang membuat
kebanyakan pemimpin tidak berani adalah dia takut timnnya akan jauh lebih hebat
dari dirinya. Tidak demikian, justru kemampuan seorang pemimpin adalah menciptakan
orang-orang terbaik berikutnya lagi.
Bila bicara
mengenai feedback itu melihat lagi
dari bagaimana Anda melakukan rekruitment, apakah ada cara departemen ke HR atau
Anda yang handle, lalu bagaimana Anda melakukan seleksinya. Ada yang namanya technical skill, apakah Anda harus
mencoba kandidat tersebut bekerja di tempat Anda dahulu dan kemudian Anda
evaluasi atau tertulis. Jangan selalu diberikan ke HR, HR tidak mengerti bidang
pekerjaan Anda, Anda yang lebih paham secara detail, kandidat tersebut cocok
atau tidak cocok itu Anda yang lebih paham.
Kemudian ada
yang namanya training and development,
dalam hal ini Anda bekerjasama dengan HR, siapa saja yang akan diikutkan ke
dalam training dan pengembangannya (development). Tapi apakah pengembangan itu
cukup dengan training? Tidak semua pengembangan dapat dilakukan dengan training.
Training itu untuk pengembangan yang sifatnya knowledge atau pengetahuan dan
keterampilan bukan attitude, attitude menjadi
urusan Anda sebagai Leader.
Motivasi itu
pendekatannya dari mentoring, coaching itu yang lebih tepat. Jadi tidak bisa
ditimbulkan dari training begitu saja. Jadi Anda sebagai manager harus bisa memotivasi tim Anda
Itulah sobat review saya pada pertemuan ke-3 di Mata Kuliah Psikologi Industri yang menjelaskan mengenai IDP (Individual Development Plan) dan People Management.
Semoga bermanfaat bagi para pembaca semua dan nantikan tulisan saya berikutnya. :-)
Salam SOBAT !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar