Laman

Jumat, 02 Mei 2014

Psikologi Industri #3 - Individual Development Plan (IDP) dan People Management



Halo SOBAT!

Sudah sampai di pertemuan ke-3 nih di mata kuliah Psikologi Industri.
Beberapa kurun waktu terakhir ini, kinerja saya sangat menurun, melakukan apapun jadi lambat.

Ini tidak bisa dibiarkan, perlu ada Reprograming diri.
Kesuksesan tidak akan bisa saya raih jika diri ini  tidak terprogram dengan baik. Maka dari itu perlu dilakukan planning untuk meraih kesuksesan di masa depan tersebut.

Nah di pertemuan ke-3 ini Pak Seta membahas IDP (Individual Development Plan), pas banget SOBAT. Hehehe

“The Only Way to Predict The Future is To Create it”

Itulah kalimat pembuka dari presentasi Beliau yang berarti “Satu-satunya cara untuk memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya”.
Dengan kata lain, kita bisa tau masa depan kita seperti apa ya hanya dengan menciptakan mimpi kita itu sendiri mau jadi apa di masa depan.

Karena “Your Thoughts Create Your Future”, Pikiran mu itu membentuk Masa Depanmu. So, kalo kita tidak memikirkan bagaimana masa depan kita, mau jadi apa kita nanti yaudah semuanya akan berantakan. Secanggih apapun Pesawat, kalo Pilotnya tidak tau tujuannya, Pesawat itu tidak akan bergerak. Maka dari itu, mari kita tentukan tujuan kita sekarang.

Nah IDP ini dapat menjadi sebuah Alat yang sangat membantu untuk menyusun rencana-rencana kita di masa depan.

Apa sih IDP itu?

  • Sebuah rencana yang tertulis yang menunjukkan tujuan dari karir Anda yang akan di capai dan langkah apa yang akan Anda ambil untuk meraih tujuan itu.
  • Sebuah alat yang dapat Anda gunakan untuk mengidentifikasi, mengorganisir dan merencanakan karir Anda
  • Sebuah alat untuk menciptakan rencana pribadi yang memberikan refleksi terbaik dari aspirasi karir Anda.
Mengapa harus punya IDP?
  • Untuk memfokuskan usaha yg Anda lakukan hanya kepada bidang ahli Anda dan untuk mengidentifikasi tujuan tugas individu
  • Digunakan sebagai sebuah alat komunikasi, pengembangan dan  perencanaan.
  • Untuk membantu dalam pencarian dana seperti beasiswa, biaya training dll. Beberapa departemen meminta sebuah IDP sebagai bagian dari program pengembangan profesional mereka.
  • To serve as your career action plan for skill building, professional development and career management.
 Ikuti langkah berikut untuk membuat dan mengimplementasikan IDP Anda.

  
  
Dibawah ini adalah cara untuk mengisi Form IDP.


Dan berikut adalah Form untuk Pengisian IDPnya.



Oke, sekarang mari kita simak review saya mengenai People Management berikut ini.

Sebelum membahas mengenai People Management, Pak Seta menerangkan sedikit mengenai Leadership.

Apa saja Kompetensi dari seorang leader itu?
Yang pertama adalah Vision.  Apakah Anda punya Vision ini? Silahkan bertanya kepada diri anda masing-masing, kedua People Management itu sendiri, ketiga Bussiness Process, di sini kita bicara sistem dan yang keempat adalah Budget.
Untuk menjadi leader, keempat hal tersebut harus Anda kuasai.

Sebelum berkecimpung dalam People Management, Anda harus mengusai self management terlebih dahulu. Kalian tidak akan bisa mengatur orang jika kalian tidak bisa mengatur diri sendiri.

Untuk menguasai Self Management, yang harus Anda kuasai adalah
  1. Be Knowledge
  2. Learn the bussiness (Contohnya pemahaman bisnis di bidang Jasa dan produk itu sama effortnya)
  3. Have the right mental top
  4. Be professional than emotional (Biasakan Anda Sabar)
  5. Be change agent (Jadilah Agen perubah)
  6. Things to change than appraisal systems
  7. Be a mentor Konsult and assist ( mendampingi ) Anda
  8. Be a trainer
  9. Be a fearless
  10. Be an organizational person
 Apa saja yang harus Anda ketahui tentang People Management?

Anda harus mulai mengetahui bagaimana Anda mencari kandidat/orang yang tepat bagi organisasi dan pekerjaannya. Dan Anda sebagai manager nantinya akan mewawancarai kandidat yang akan bekerja di departemen Anda walaupun Anda bukan orang HR, dan Anda harus tau apa yang Anda butuhkan dan Anda harus bisa komunikasikan kepada orang HR, dan anda harus bisa melakukan seleksi yang baik itu seperti apa. Dan disini masalah teknikal yang dihadapi bukan lagi tugas Anda sebagai manager, ketika Anda sudah di posisi manager berarti yang Anda hadapi adalah mengenai pengelolaan sumber daya manusianya.

Contohnya adalah bagaimana Anda mencari seorang engineer untuk perusahaan Oil and Gas, dan Anda sebagai manager di perusahaan itu Anda harus tau, enggineer yang sesuai kebutuhan Anda itu seperti apa dan mencarinya dimana. Dan penting bagi Anda sebagai manager untuk mengetahui tipe management perusahaan Anda agar mendapat performance yang Anda inginkan.

Bedakan dengan yang namanya departemen, Anda melakukan fungsi Human Resource Management, Anda dapatkan Fungsi itu bukan departemennya, departemennya hanya menjalankan fungsi administratif.

Bawahan Anda, Anda yang kelola sendiri, tidak mungkin orang HR departemen kenal bawahan Anda dan tau kelakuan bawahan Anda, yang tahu dan bisa mengembangkan orang itu adalah Anda sendiri. Jangan selalu diserahkan ke HR, karena ini bukan tanggung jawab HR departemen, mereka hanya menjalankan fungsi administratif bukan pengembangan, yang mengembangkan tim Anda adalah Anda sendiri.

Anda bisa menyimpulkan skill atau keterampilan apa saja yang dibutuhkan di departemen Anda.

Anda harus bisa membagi tugas-tugas Anda kepada level yang mengikuti atau kepada tim Anda. Karena tugas Anda sebagai manager adalah membagi-bagi perkerjaan kepada tim atau regu Anda.

Sebagai manager biasakan morning briefing, Anda datang lebih awal, tunjukkan Anda punya etika. Pada morning brieving tersebut Anda lakukan evaluasi mengenai kegiatan kemarin atau membicarakan planning untuk hari ini dll. Sebagai manager Anda harus bisa melakukan itu. 

Usahakan sebelum Anda melakukan perjalanan seperti bertemu dengan klien dan lain sebagainya, Anda lakukan morning briefing terlebih dahulu. Dan ketika Anda pulang sempatkan untuk bertemu dengan tim Anda, itu bisa menyemangati tim Anda dan menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap tim Anda.

Anda coba mendescribe karir di tempat Anda, setelah Anda memahami karir Anda coba komunikasikan kepada tim Anda. Jangan takut tim Anda lebih hebat dari Anda “Pemimpin yang baik adalah bagaimana anak buahnya atau timnya jauh lebih hebat dari pemimpinnya”. Yang membuat kebanyakan pemimpin tidak berani adalah dia takut timnnya akan jauh lebih hebat dari dirinya. Tidak demikian, justru kemampuan seorang pemimpin adalah menciptakan orang-orang terbaik berikutnya lagi.

Bila bicara mengenai feedback itu melihat lagi dari bagaimana Anda melakukan rekruitment, apakah ada cara departemen ke HR atau Anda yang handle, lalu bagaimana Anda melakukan seleksinya. Ada yang namanya technical skill, apakah Anda harus mencoba kandidat tersebut bekerja di tempat Anda dahulu dan kemudian Anda evaluasi atau tertulis. Jangan selalu diberikan ke HR, HR tidak mengerti bidang pekerjaan Anda, Anda yang lebih paham secara detail, kandidat tersebut cocok atau tidak cocok itu Anda yang lebih paham.

Kemudian ada yang namanya training and development, dalam hal ini Anda bekerjasama dengan HR, siapa saja yang akan diikutkan ke dalam training dan pengembangannya (development). Tapi apakah pengembangan itu cukup dengan training? Tidak semua pengembangan dapat dilakukan dengan training. Training itu untuk pengembangan yang sifatnya knowledge atau pengetahuan dan keterampilan bukan attitude, attitude menjadi urusan Anda sebagai Leader.

Motivasi itu pendekatannya dari mentoring, coaching itu yang lebih tepat. Jadi tidak bisa ditimbulkan dari training begitu saja. Jadi Anda sebagai manager harus bisa memotivasi tim Anda


Itulah sobat review saya pada pertemuan ke-3 di Mata Kuliah Psikologi Industri yang menjelaskan mengenai IDP (Individual Development Plan) dan People Management.
Semoga bermanfaat bagi para pembaca semua dan nantikan tulisan saya berikutnya. :-)


Salam SOBAT !



Tidak ada komentar:

Posting Komentar